Rabu, 29 November 2017

MAULID NABI

1. Sejarah Perayaan Maulid Nabi.

     Maulud Nabi artinya adalah kelahiran Nabi, dan dalam perkembangan selanjutnya arti tersebut berubah menjadi nama dari acara peringatan hari kelahiran Nab. Hal ini terjadi pada abad ke 6 Hijriah, yang menurut kesepakatan para ahli menyatakan bahwa orang yang pertama kali melakukan peringatan ini adalah Raja Ibril di Iraq, bernama Al mudhofar bin Sa'id kukuburiy bin Zainuddin Ali buktikin (w 630H/1232M)
    Kemudian dalam perkembangan nya Maulid Nabi tersebut di lestarikan oleh umumnya kaum Muslim Indonesia. Khususnya kaum Nahdliyyin yang biasanya di gelar tepat pada bulan RABBIUL AWWAL , apalagi setelah di berlakukan nya tanggal 12 rabiul awal sebagai hari libur nasional yang sejajar dengan hari libur lainnya. Seperti yang tercatat di dalam kalender pemerintah Indonesia. Bahkan dalam konteks sekarang tersebut si rayakan di berbagai instansi, baik pemerintahan maupun non pemerintahan. Dengan beraneka ragam acara yang di gelar. Mulai dari acara pagelaran masing-masing budaya daerah yang bernuansa islami sampai pada pengajian yang berisi MAU'IDHOH HASANAH  tentang perjalanan Nabi Muhammad saw sebagai acara puncak nya.
    Dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad tersebut umumnya kaum muslim melakukannya dengan cara berdoa bersama di berbagai tempat, baik di mushola, masjid, perkantoran, maupun lembaga-lembaga, baik di instansi pemerintah maupun bukan. Sekalipun demikian , dari beraneka ragam acara perayaan tersebut, muncul pertanyaan baru, yaitu:

- apakah acara acara tersebut sebagai suatu kegiatan yang bersifat syar'iyyah atau tradisi....?

- apakah ada landasan amaliahnya?

Padahal peringatan maulid nabi dengan beraneka ragam acara yang digelar nya, termasuk suatu tradisi umat Islam terdahulu. Yang belum pernah terjadi pada masa beliau Nabi Muhammad Saw masih hidup. Tetapi nilai nilai yang terkandung didalamnya sudah di laksanakan oleh Rasulullah SAW. sebagaimana yang telah di tunjukkan langsung oleh beliau dalam Haditsnya sebagai berikut:
عن ابى قتادة الا انصارى رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم سىل عن صوم الا ثنين فقال فيه ولدت وفيه انزل علي.  روه مسلم

Dari qotadah Al anshory sesungguhnya Rasulullah SAW di tanya tentang puasa Senin (yang sudah menjadi kebiasaan beliau) lalu beliau saw menjawab bahwa pada hari itu aku di lahirkan dan (pada hari itu pula) Wahyu di turunkan (Allah SWT) kepada ku.
Hr.muslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fadhilah Membaca Basmalah

Didalam satu Al-Quran ada 6666 ayat, 114 surat, dari 114 surat  dirangkum ke dalam satu surat yaitu surat Alfatihah, dari surat Alfatiha...