Kamis, 30 November 2017

MAULID NABI BID'AH?

HUKUM PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW DAN LANDASAN AMALIAHNYA

Adapun hukum yang terkandung di dalamnya dapat dilihat dari adanya hal hal sebagai berikut:
a).  Jika dilihat dari tindakan perayaannya, maka statusnya dapat di kategorikan BID'AH.

b). Jika dilihat dari isi kandungan di dalam perayaannya yang bernilai positif (Hasanah), maka para ahli bersepakat untuk mengatakan bahwa perayaan peringatan maulid nabi Muhammad saw adalah termasuk BID'AH HASANAH, yang hukumnya adalah BOLEH ( MUBAH), bahkan bisa berubah menjadi Sunnah (dianjurkan/masnun). Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa faktor:

1). Dapat meneguhkan hati umat Islam setelah mendengar penyampaian biografi Nabi Muhammad saw dalam acara peringatan maulid, sebab beliau SAW adalah RAHMAT A'DHOM (Rahmat paling agung) bagi umat manusia, sebagaimana anjuran Alquran untuk selalu merayakan hari lahirnya Rahmat,

قل بفضل الله وبرحمته فبذلك فليفرحوا
Katakanlah, dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.  Yunus:58

و كلا نقص عليك منانباء الرسل مانثبت فؤادك
Dan semua kisah kisah para Rasul Kami ceritakan kepadamu yakni kisah kisah yang dengannya kami teguhkan hatimu. (Qs. Hud:120).

2). Memperbanyak bacaan sholawat dan salam kepada Nabi Saw itu, sesuai dengan firman Allah SWT sebagai berikut:

ان الله وملاءكته يصلون على النبي. ياايهاالذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
Sesungguhnya Allah dan malaikat malikatNya bersholawat untuk Nabi. Hai orang orang yang beriman, bersholawat lah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Qs.Alahzab:56).

Dan dari kenyataan seperti itu, imam alSuyuthy berkomentar dalam kitab al-hawi sebagai berikut:

قل الجواب عندى ان اصل عمل المولد الذى هو اجتماع الناس وقراة ماتيسر من القران. وروية الااخبار الو اردةفى مبدء امرالنبي صلى الله عليه وسلم وما وقع فى مولده من الايات ثم يمدلهم سماط ياكلو نه  وينصرفون من غير زيادة على ذلك من البدع الحسنة التى يثاب عليها صاحبها لمافيه من تعظيم قدرالنبي صلى الله عليه وسلم  واظهار الفرح والاستبشار بمولده الشريف.

Jawabannya menurut saya : bahwa asal perayaan maulid nabi saw, yaitu manusia berkumpul, membaca Alquran, dan kisah kisah teladan kemudian menghidangkan makanan yang di nikmati bersama, setelah itu mereka pulang, hanya itu yang dilakukan, tidak lebih, semua itu termasuk BID'AH HASANAH, Orang yang melakukannya di beri pahala karena mengagungkan derajat nabi saw, menampakkan suka cita dan kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW yang mulia.

C). Jika dilihat dari sisi nilai positif yang terkandung didalamnya seperti itu, maka para ahli berkomentar seperti dalam kitab kitab sebagai berikut:

1). Kitab IQTIDLA' AL-SHIROT AL-MUSTAQIM, yaitu

فتعظيم المولد واتخاذه موسماقد يفعله بعض الناس ويكون له فيه اجر عظيم لحسن قصده وتعظيمه لرسولاالله صلى الله عليه وسلم وما قدمته لك
mengagungkan maulid dan menjadikannya sebagai hari raya setiap muslim, dilakukan oleh sebagian orang dan ia akan mendapatkan suatu pahala yang sangat besar dengan melakukannya , karena niatnya yang baik dan karena mengagungkan Rasulullah saw, sebagaimana yang telah aku sampaikan.

2). Dalam kitab Manhaj Al salaf, yaitu
يقول ابن تيمية قد يثاب بعض الناس على فعل المولد وكذلك مايحدثه بعض الناس اما مضاهاة انصارى فى ميلاد عيس عليه السلام واما محبة النبي صل الله عليه وسلم وتعظيماله والله قد يثيبهم على هذه المحبة والا جتهاد لا على البدع

Ibnu Taimiyah berkata "orang orang yang melaksanakan perayaan Maulid Nabi Saw akan di beri pahala. Demikian pula apa yang di lakukan oleh sebagian orang, adakalanya bertujuan meniru di kalangan Nasrani yang memperingati kelahiran Isa as, dan adakalanya juga dilakukan sebagai ekspresi rasa cinta dan penghormatan kepada Nabi SAW, Allah SWT akan memberi pahala kepada mereka atas kecintaan mereka kepada nabi mereka, bukan dosa atas bid'ah yang mereka lakukan.

3). Kitab I'anatu tholibin, yaitu

ومن احسن ما ابتدع فى زماننا مايفعل كل عام فى  اليوم الموافق ليوم مولده صلى الله عليه وسلم منالصد قات والمعروف واظهار الزينة والسرور

Dan di antara bid'ah yang baik di zaman kita adalah perbuatan yang di lakukan setiap tahun pada hati yang bertepatan dengan hari kelahiran Nabi SAW seperti shodaqoh, berbuat baik, menampakkan pakaian yang bagus, dan bergembira. 

4). Kitab MAFAHIM YAJIBU AN..., yaitu 

والحاصل ان الاجتماع لاجل المولد النبوي امر عادي ولكنه من العادات الخيرة الصالحات التى تشتمل عل منافع كثيرة وفواءد تعود عل الناس بفضل وفيرلانها مطلوبة شرعا بافرادها

Pada pokoknya, berkumpul untuk mengadakan Maulid Nabi merupakan sesuatu yang sudah umum terjadi. Tetapi hal itu termasuk kebiasaan yang baik yang mengandung banyak kegunaan dan manfaat yang akhirnya kembali kepada umat itu sendiri dengan beberapa keutamaan di dalamnya. Sebab kebiasaan seperti itu memang di anjurkan oleh syara' secara parsial (bagian bagiannya)

Rabu, 29 November 2017

MAULID NABI

1. Sejarah Perayaan Maulid Nabi.

     Maulud Nabi artinya adalah kelahiran Nabi, dan dalam perkembangan selanjutnya arti tersebut berubah menjadi nama dari acara peringatan hari kelahiran Nab. Hal ini terjadi pada abad ke 6 Hijriah, yang menurut kesepakatan para ahli menyatakan bahwa orang yang pertama kali melakukan peringatan ini adalah Raja Ibril di Iraq, bernama Al mudhofar bin Sa'id kukuburiy bin Zainuddin Ali buktikin (w 630H/1232M)
    Kemudian dalam perkembangan nya Maulid Nabi tersebut di lestarikan oleh umumnya kaum Muslim Indonesia. Khususnya kaum Nahdliyyin yang biasanya di gelar tepat pada bulan RABBIUL AWWAL , apalagi setelah di berlakukan nya tanggal 12 rabiul awal sebagai hari libur nasional yang sejajar dengan hari libur lainnya. Seperti yang tercatat di dalam kalender pemerintah Indonesia. Bahkan dalam konteks sekarang tersebut si rayakan di berbagai instansi, baik pemerintahan maupun non pemerintahan. Dengan beraneka ragam acara yang di gelar. Mulai dari acara pagelaran masing-masing budaya daerah yang bernuansa islami sampai pada pengajian yang berisi MAU'IDHOH HASANAH  tentang perjalanan Nabi Muhammad saw sebagai acara puncak nya.
    Dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad tersebut umumnya kaum muslim melakukannya dengan cara berdoa bersama di berbagai tempat, baik di mushola, masjid, perkantoran, maupun lembaga-lembaga, baik di instansi pemerintah maupun bukan. Sekalipun demikian , dari beraneka ragam acara perayaan tersebut, muncul pertanyaan baru, yaitu:

- apakah acara acara tersebut sebagai suatu kegiatan yang bersifat syar'iyyah atau tradisi....?

- apakah ada landasan amaliahnya?

Padahal peringatan maulid nabi dengan beraneka ragam acara yang digelar nya, termasuk suatu tradisi umat Islam terdahulu. Yang belum pernah terjadi pada masa beliau Nabi Muhammad Saw masih hidup. Tetapi nilai nilai yang terkandung didalamnya sudah di laksanakan oleh Rasulullah SAW. sebagaimana yang telah di tunjukkan langsung oleh beliau dalam Haditsnya sebagai berikut:
عن ابى قتادة الا انصارى رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم سىل عن صوم الا ثنين فقال فيه ولدت وفيه انزل علي.  روه مسلم

Dari qotadah Al anshory sesungguhnya Rasulullah SAW di tanya tentang puasa Senin (yang sudah menjadi kebiasaan beliau) lalu beliau saw menjawab bahwa pada hari itu aku di lahirkan dan (pada hari itu pula) Wahyu di turunkan (Allah SWT) kepada ku.
Hr.muslim

Fadhilah Membaca Basmalah

Didalam satu Al-Quran ada 6666 ayat, 114 surat, dari 114 surat  dirangkum ke dalam satu surat yaitu surat Alfatihah, dari surat Alfatiha...